Selasa, 21 Januari 2014

Makna Semboyan Tut wuri handayani


Makna dan arti Tut Wuri Handayani – Ing Ngarso Sun Tulodo – Ing Madyo Mangun Karso, Terdiri dari 3 kalimat ungkapan atau slogan yang dibut oleh bapak pendidikan kita sekaligus Pahlawan nasional Ki Hajar Dewantara. Kalimat ini sering kita dengar pada waktu sekolah atau bisa dilihat pada sebuah gambar/logo Tut wuri Handayani. Meski kalimat ini terlihat sederhana sebenarnya tersimpan makna mendalam sebagai sebuah ungkapan penting dari sebuah keteladanan bagi seorang pendidik atau pemimpin baik moral maupun semangat bagi anak didiknya.



Semboyan “Tut wuri handayani”, atau aslinya: ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Arti dari semboyan ini adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).

Sehingga Tercipta kalimat : Di Depan, Seorang Pendidik harus memberi Teladan atau Contoh Tindakan Yang Baik, Di tengah atau di antara Murid, Guru harus menciptakan prakarsa dan ide, Dari belakang Seorang Guru harus Memberikan dorongan dan Arahan.

Arti Lambang atau Logo Tutwuri Handayani

Kebanyakan orang menyebutnya Tutwuri Handayani yang sebenarnya adalah Logo atau Lambang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0398/M/1977 tanggal 6 September 1977 dengan uraian arti lambang sebagai berikut :


(1)  BIDANG SEGI LIMA (Biru Muda) Menggambarkan alam kehidupan Pancasila.

(2)  SEMBOYAN TUT WURI HANDAYANI

Digunakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan system pendidikannya. Pencantuman semboyan ini bearti melengkapi penghargaan dan penghormatan kita terhadap almarhum Ki Hajar Dewantara yang hari lahirnya telah dijadikan Hari Pendidikan Nasional.

(3)  BELENCONG MENYALA BERMOTIF GARUDA

Belencong (menyala) merupakan lampu yang khusus dipergunakan pada pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong membuat pertunjukan menjadi hidup.

Burung Garuda (yang menjadi motif belencong) memberikan gambaran sifat dinamis, gagah perkasa, mampu dan berani mandiri mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap garuda digambarkan masing-masing lima, yang berarti: “Satu kata dengan perbuatan Pancasilais”

(4)  BUKU

Buku merupakan sumber bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

(5)  WARNA

Warna putih pada ekor dan sayap garuda dan buku berarti suci, bersih tanpa pamrih.
Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran pengabdian. Warna biru muda pada bidang segi lima berarti pengabdian yang tak kunjung putus dengan memiliki pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup pancasila).

Senin, 20 Januari 2014

UN SD dihapus Berubah Menjadi Ujian Sekolah


Pada tahun sebelumnya, ujian akhir Sekolah Dasar (SD) terdiri dari Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US) SD. Mulai tahun depan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meringkas pelaksanaan ujian kelulusan SD dengan menghapus UN SD. Ujian akhir yang diterapkan di SD hanya Ujian Sekolah atau Ujian Madrasah untuk jenis Madrasah Ibtidaiyah.

Sekjen Kemendikbud Ainun Na'im saat Rapat Koordinasi Persiapan Implementasi Kurikulum 2013 di Tahun 2014 dan Ujian Nasional 2014, menuturkan, secara resmi nama ujian akhir untuk jenjang SD sudah diganti. "Namanya sekarang ujian Sekolah atau Ujian Madrasah. Berlaku untuk jenjang SD dan sederajat," kata Ainun seperti SekolahDasar.Net kutip dari JPNN.com (04/12/2013).

Pelaksanaan ujian telah ditetapkan pada 19 - 21 Mei 2014. Mata pelajaran yang diujikan di US dan UM itu hanya ada tiga, yakni Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sedangkan untuk SDLB (SD Luar Biasa) mata pelajar yang diujikan adalah bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), matematika, dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Ainun memastikan hanya ada satu jenis ujian akhir untuk jenjang SD. Pada ujian akhir SD tahun depan, Kemendikbud masih melakukan intervensi dengan menentukan 25 persen dalam bentuk kisi-kisi. Pembuatan soal ujian dan pelaksanaannya diserahkan kepada daerah. Terkait dengan kelulusan SD dan sederajat, tetap diserahkan ke satuan pendidikan atau sekolah.

Sumber: http://www.sekolahdasar.net

Kontak

SDN 01 Tegalmlati Petarukan

Desa Tegalmlati, kec. petarukan, kab. pemalang, jawa tengah
sdnsatutegalmlati@yahoo.com
sdn1tegalmlati.blogspot.com

Penerimaan Siswa Baru Tahun 2013 / 2014

PENGUMUMAN

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

TAHUN 2013/2014

Sekolah Dasar Negeri 01 Tegalmlati Petarukan menerima pendaftaran Peserta Didik Baru Kelas I Tahun Pelajaran 2013/2014

A. Waktu dan Tempat Pendaftaran :

       Pendaftaran dilaksanakan pada tanggal 24 - 26 Juni 2013  di Sekolah Dasar Negeri 01 Tegalmlati Petarukan

B.  Syarat Pendaftaran :
  1. Mengisi Formulir Pendaftaran Mulai Pukul 08.00 sampai dengan 14.00
  2. Menyerahkan :
         a. Akta Kelahiran Asli + Copy 1 Lembar

         b. Surat Tanda Tamat TK + Copy 1 Lembar ( Bagi Yang Punya )

         c. Menyerahkan Surat Keterangan Prestasi / Piagam Penghargaan asli + Copy 1 Lembar ( Bagi Yang Punya )

         d. Foto Copy Kartu Keluarga ( Menunjukan Aslinya )

         e. Semua berkas tersebut ( butir a, b, c, dan d) dimasukan dalam stof map dengan ketentuan :

             Putra : Stof Map Biru

             Putri  : Stof Map Merah